تطبيق اللعبة بالمدرسة (Two Stay Two Stray)

Abstract

Artikel ini membahas tentang keefektifan penerapan permainan (Two Stay Two Stray) dalam pembelajaran percakapan (Speech). Metode pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mentransferkan ilmu kepada peserta didik. Tujuannya agar peserta didik mampu menerima materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik. Dalam hal ini komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa merupakan bagian interaksi bersosial untuk menjalin kesadaran emosional diantaranya. Selain, itu dalam pembahasan ini cara metode yang tenaga didik lakukan melalui proses permainan. Permainan yang dimaksud merupakan permainan yang harus dilakukan oleh kelompok. Tatacara bermainnya guru sebagaiu fasilitator berfungsi untuk membuat kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa didalamnya. Hal tersebut mengandung penanaman diskusi yang diberikan kepada siswa serta model masalah yang ditawarkan agar siswa mampu berpikir kritis sekaligus berargumen untuk mengutarakannya adalah kemampuan yang harus siswa miliki. Demikian dengan pembelajaran bahasa, percakapan merupakan kunci dari keberhasilan model pembelajarannya, selain grammer sebagai teori belajar. Maka, kegelisahan intelektual yang peneliti pertanyakan adalah “bagaimana keefektifan penerapan two stay two stray dalam proses belajar siswa?” Adapun metode yang peneliti gunakan pada pembahasan ini adalah pendekatan komunikasi. Permainan merupakan metode yang tidak hanya mengolah sistem kerja otak kiri siswa saja, namun juga otak kanan turut difungsikan sebagai respon dari hasil belajar yang siswa lakukan selama pembelajaran.