Pendampingan dalam Pengolahan Srintil sebagai Bahan Utama Pembuatan Pupuk Organik dalam Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian di Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Usaha peternakan di Kecamatan Tegaldlimo selama ini hanya mementingkan hasil produksi yang diperoleh dan mengabaikan limbah yang timbul dari usaha peternakan. Salah satu dampak negatif yang timbul akibat usaha pemeliharaan peternakan adalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari limbah peternakan yang berupa urine, faces, sisa makanan, keringat atau sisa-sisa metabolisme yang mengganggu masyarakat sekitar. Dari beberapa jenis limbah peternakan tersebut, fases merupakan limbah terbanyak yang dikeluarkan oleh hewan kambing dan orang-orang sering menyebutnya srintil.
Tujuan yang akan dicapai dalam pengabdian ini adalah masyarakat mampu membuat atau mengkonversi limbah peternakan berupa srintil menjadi produk yang ramah lingkungan yaitu berupa pupuk organik. pembuatan pupuk organik yang cepat jadi tidak hanya berbahan limbah peternakan saja, melainkan ada campuran limbah gergaji 10% dari jumlah limbah peternakan, molases, atau bisa diganti dengan dolomit. Pupuk organik bisa dimanfaatkan untuk kesuburan lahan pertanian yaitu membuat struktur tanah gembur dan mudah ditanami tanaman, sehingga produktifitas tanaman tinggi dan tetap menjaga agar tanah tidak tandus
Downloads
Copyright (c) 2018 Proceedings of Annual Conference on Community Engagement
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.