Empowering Self Esteem Orang dengan Gangguan Jiwa melalui Griya Mandiri sebagai Program Rehabilitasi Sosial

Abstract

Latar belakang: Orang dengan gangguan jiwa yang sudah terkontrol dengan baik dan mempunyai gejala minimal bisa berfungsi kembali di masyarakat. Akan tetapi, stigma dari masyarakat menjadi penghalang bagi ODGJ untuk berkarya dan mandiri dalam kehidupannya. Stigma yang ada di masyarakat juga membuat ODGJ menjadi low self esteem. Untuk itu perlu diadakan program pemberdayaan ODGJ melalui kegiatan kerja yang dilaksanakan secara bersama. Pendekatan dan metode: Pemberdayaan ODGJ ini dilakukan selama satu tahun yang diawali dengan proses pemeriksaan oleh psikiater terhadap ODGJ yang sudah mempunyai gejala minimal dan fungsi yang baik melalui penilaian dengan pedoman Global Assesment of Functioning (GAF) Scale. Pemeriksaan dan evaluasi terapi dilakukan satu bulan sekali oleh psikiater yang bekerja sama dengan puskesmas Laren. ODGJ yang mampu bekerja diberikan pelatihan kerja sesuai kemampuan dan keminatan yaitu menjahit, membuat kain tenun, memotong rambut, mencuci sepeda motor, dan membuat kerajinan tangan. Hasil: ODGJ sejumlah 112 orang di Puskesmas Laren diperiksa oleh psikiater, 25 orang yang mempunyai GAF Scale yang cukup baik dan bisa melakukan pekerjaan sesuai yang dilatihkan. ODGJ diberikan pelatihan kerja sesuai kemampuannya. ODGJ yang telah mempunyai keahlian diberikan fasilitas peralatan dan outlet untuk bekerja bersama yang diberi nama Griya Mandiri. Dalam kegiatan di Griya Mandiri ini, ODGJ mampu bekerja menghasilkan uang yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. ODGJ merasa mempunyai harga diri karena bisa mandiri dan tidak bergantung kepada keluarga. Kesimpulan: Program pemberdayaan ODGJ dengan bekerja di Griya Mandiri mampu meningkatkan harga diri ODGJ sekaligus menjadi proses rehabilitasi sosial mengembalikan ODGJ kepada masyarakat.